Monday, September 9, 2024

Kebas-kebas, Kesemutan di Telapak Tangan dan Jari-jari

Sindroma Terowongan Karpal


Kondisi saraf terjepit yang paling sering terjadi di telapak tangan adalah Carpal Tunnel Syndrome (CTS), didefinisikan sebagai kondisi medis yang terjadi akibat kompresi atau tekanan pada saraf medianusus di pergelangan tangan. Saraf medianus ini melewati sebuah "terowongan" kecil yang disebut carpal tunnel (terowongan karpal) yang terletak di bagian bawah pergelangan tangan. Ketika terowongan ini mengalami penyempitan atau peradangan, saraf medianus tertekan, menyebabkan gejala khas CTS.

Gejala Carpal Tunnel Syndrome yang sering muncul antara lain;

1.     Mati rasa atau kesemutan di jari-jari tangan, terutama ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengah.

2.     Nyeri di pergelangan tangan yang dapat menyebar ke lengan bawah atau bahkan ke bahu.

3.     Kelemahan di tangan, yang membuat sulit menggenggam benda atau melakukan gerakan motorik halus.

4.     Kehilangan sensasi atau ketidaknyamanan, terutama saat malam hari atau setelah aktivitas tangan yang intens.

Penyebab Carpal Tunnel Syndrome:

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan atau memperburuk CTS meliputi:

1.     Gerakan berulang: Aktivitas yang memerlukan penggunaan tangan berulang-ulang (seperti mengetik, mengemudi, atau menggunakan alat berat).

2.     Cedera atau trauma pada pergelangan tangan

3.     Peradangan: Kondisi seperti arthritis atau diabetes yang dapat menyebabkan peradangan pada pergelangan tangan.

4.     Kehamilan: Retensi cairan selama kehamilan dapat meningkatkan tekanan di terowongan karpal.

5.     Faktor genetik: Bentuk atau ukuran terowongan karpal yang lebih kecil dapat meningkatkan risiko CTS.

Penanganan:

1.      Konservatif: Seperti fisioterapi, penggunaan brace pergelangan tangan, atau pengobatan anti-inflamasi.

2.      Injeksi steroid: Untuk mengurangi peradangan di area tersebut.

3.      Pembedahan: Dalam kasus yang parah, operasi untuk melepaskan tekanan pada saraf medianus mungkin diperlukan.

Operasi Carpal Tunnel
CTS seringkali dapat diatasi dengan tindakan pencegahan dan terapi, terutama jika dideteksi pada tahap awal.

Fisioterapi untuk Carpal Tunnel Syndrome

Fisioterapi untuk Carpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah salah satu pendekatan non-bedah yang efektif untuk mengurangi gejala dan meningkatkan fungsi tangan. CTS terjadi akibat kompresi saraf medianus di pergelangan tangan, yang menyebabkan rasa sakit, mati rasa, dan kelemahan pada tangan dan jari-jari. Fisioterapi membantu dengan beberapa cara, termasuk mengurangi peradangan, meningkatkan mobilitas pergelangan tangan, dan memperkuat otot-otot di sekitar area yang terkena.

Dibawah ini beberapa teknik fisioterapi yang umum digunakan untuk CTS:

1.     Latihan Peregangan dan Penguatan

a.      Peregangan Saraf Medianus: Latihan ini membantu mengurangi kompresi pada saraf medianus. Fisioterapis akan mengajarkan cara melakukan gerakan peregangan yang tepat untuk melepaskan tekanan.

b.     Latihan Penguatan Otot: Fokus pada memperkuat otot-otot pergelangan tangan dan lengan bawah agar mendukung stabilitas pergelangan tangan.

2.     Teknik Mobilisasi Saraf

Teknik ini membantu mengurangi iritasi saraf medianus dengan cara menggerakkan saraf secara lembut melalui terowongan karpal

3.     Penggunaan Modalitas Fisik

a.     Ultrasound Terapi: Terapi ini menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi peradangan.

b.     TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation): Terapi ini melibatkan penggunaan arus listrik ringan untuk meredakan nyeri.

4.     Penyesuaian Aktivitas dan Ergonomi

Fisioterapis akan memberikan saran untuk memperbaiki postur dan teknik dalam aktivitas sehari-hari, seperti mengetik atau menggunakan tangan secara berulang-ulang, agar tekanan pada saraf medianus berkurang.

5.     Pemasangan Splint atau Brace

Splint dapat digunakan untuk menjaga pergelangan tangan dalam posisi netral, terutama saat tidur, guna mengurangi tekanan pada saraf medianus.


Kombinasi teknik-teknik tersebut biasanya diadaptasi berdasarkan tingkat keparahan CTS pasien dan respons terhadap terapi. Fisioterapi memberikan pendekatan yang efektif dalam mengurangi ketidaknyamanan dan meningkatkan kualitas hidup tanpa harus menjalani pembedahan.