Sindroma Terowongan Karpal |
Gejala Carpal Tunnel Syndrome yang sering muncul antara lain;
1.
Mati rasa atau
kesemutan di jari-jari tangan, terutama ibu jari, jari telunjuk, dan jari
tengah.
2.
Nyeri di
pergelangan tangan yang dapat menyebar ke lengan bawah atau bahkan ke bahu.
3.
Kelemahan di
tangan, yang membuat sulit menggenggam benda atau melakukan gerakan motorik
halus.
4.
Kehilangan
sensasi atau ketidaknyamanan, terutama saat malam hari atau setelah aktivitas
tangan yang intens.
Penyebab Carpal Tunnel Syndrome:
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan atau memperburuk CTS meliputi:
1.
Gerakan berulang:
Aktivitas yang memerlukan penggunaan tangan berulang-ulang (seperti mengetik,
mengemudi, atau menggunakan alat berat).
2.
Cedera atau
trauma pada pergelangan tangan
3.
Peradangan:
Kondisi seperti arthritis atau diabetes yang dapat menyebabkan peradangan pada
pergelangan tangan.
4.
Kehamilan:
Retensi cairan selama kehamilan dapat meningkatkan tekanan di terowongan
karpal.
5.
Faktor genetik:
Bentuk atau ukuran terowongan karpal yang lebih kecil dapat meningkatkan risiko
CTS.
Penanganan:
1.
Konservatif:
Seperti fisioterapi, penggunaan brace pergelangan tangan, atau pengobatan
anti-inflamasi.
2.
Injeksi steroid:
Untuk mengurangi peradangan di area tersebut.
3.
Pembedahan: Dalam
kasus yang parah, operasi untuk melepaskan tekanan pada saraf medianus mungkin
diperlukan.
Operasi Carpal Tunnel |
Fisioterapi untuk Carpal Tunnel Syndrome
Fisioterapi untuk Carpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah salah satu
pendekatan non-bedah yang efektif untuk mengurangi gejala dan meningkatkan
fungsi tangan. CTS terjadi akibat kompresi saraf medianus di pergelangan
tangan, yang menyebabkan rasa sakit, mati rasa, dan kelemahan pada tangan dan
jari-jari. Fisioterapi membantu dengan beberapa cara, termasuk mengurangi
peradangan, meningkatkan mobilitas pergelangan tangan, dan memperkuat otot-otot
di sekitar area yang terkena.
Dibawah ini beberapa teknik fisioterapi yang umum digunakan untuk CTS:
1.
Latihan
Peregangan dan Penguatan
a. Peregangan Saraf Medianus: Latihan ini membantu mengurangi kompresi pada saraf medianus. Fisioterapis akan mengajarkan cara melakukan gerakan peregangan yang tepat untuk melepaskan tekanan.
b.
Latihan Penguatan
Otot: Fokus pada memperkuat otot-otot pergelangan tangan dan lengan bawah agar
mendukung stabilitas pergelangan tangan.
2.
Teknik Mobilisasi
Saraf
Teknik ini membantu mengurangi iritasi saraf medianus
dengan cara menggerakkan saraf secara lembut melalui terowongan karpal
3.
Penggunaan
Modalitas Fisik
a.
Ultrasound Terapi:
Terapi ini menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk meningkatkan
sirkulasi darah dan mengurangi peradangan.
b.
TENS
(Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation): Terapi ini melibatkan penggunaan
arus listrik ringan untuk meredakan nyeri.
4.
Penyesuaian
Aktivitas dan Ergonomi
Fisioterapis akan memberikan saran untuk memperbaiki
postur dan teknik dalam aktivitas sehari-hari, seperti mengetik atau
menggunakan tangan secara berulang-ulang, agar tekanan pada saraf medianus
berkurang.
5.
Pemasangan Splint
atau Brace
Splint dapat digunakan untuk menjaga pergelangan
tangan dalam posisi netral, terutama saat tidur, guna mengurangi tekanan pada
saraf medianus.
Kombinasi teknik-teknik tersebut biasanya diadaptasi berdasarkan
tingkat keparahan CTS pasien dan respons terhadap terapi. Fisioterapi
memberikan pendekatan yang efektif dalam mengurangi ketidaknyamanan dan
meningkatkan kualitas hidup tanpa harus menjalani pembedahan.