Fisioterapi paska Operasi patah tulang |
Program rehabilitasi pasca-operasi patah tulang dirancang
untuk membantu memulihkan kekuatan, mobilitas, dan fungsi sendi serta otot yang
terkena. Berikut adalah panduan umum untuk Homecare Fisioterapi setelah operasi
patah tulang:
1. Imobilisasi dan
Proteksi Awal
· Tujuan: Melindungi tulang yang baru saja disatukan untuk mendukung penyembuhan. dilakukan segera setelah operasi.
· Langkah:
Ø Penggunaan Alat Bantu: Gunakan gips,
brace, atau alat imobilisasi lainnya sesuai instruksi dokter.
Ø Hindari Beban Berlebih: Jangan memberi beban pada area yang dioperasi selama fase penyembuhan awal, kecuali diinstruksikan oleh dokter.
2. Latihan Range of Motion (ROM)
· Tujuan: Mengembalikan gerakan normal pada sendi yang terkena tanpa membebani tulang yang patah. dilakukan segera setelah operasi, tentu saja secara bertahap.
· Contoh Latihan:
Ø Passive ROM: Dengan bantuan tangan
atau fisioterapis, gerakkan sendi secara perlahan.
Ø Active ROM (setelah fase imobilisasi): Mulai gerakkan sendi secara aktif ketika dokter mengizinkan, seperti menggerakkan pergelangan kaki ke atas dan ke bawah (untuk patah tulang kaki).
3. Latihan Penguatan Otot
· Tujuan: Mencegah atrofi otot dan
membangun kekuatan di sekitar area yang terkena. dilakukan segera setelah operasi.
· Contoh Latihan:
Ø Isometric Exercises: Misalnya,
menekan otot paha ke arah matras sambil menjaga kaki tetap lurus (untuk patah
tulang kaki).
Ø Resisted Exercises (setelah fase penyembuhan awal): Gunakan resistance band atau beban ringan untuk memperkuat otot.
4. Latihan Fleksibilitas
· Tujuan: Mencegah kekakuan dan
memperbaiki fleksibilitas otot dan jaringan ikat. dilakukan secara bertahap setelah operasi.
· Contoh Latihan:
Ø Gentle Stretching: Lakukan peregangan ringan di sekitar sendi yang terkena, misalnya peregangan hamstring atau betis untuk patah tulang kaki.
5. Latihan Keseimbangan
dan Koordinasi
· Tujuan: Memulihkan keseimbangan dan koordinasi, terutama jika cedera mempengaruhi kaki. dilakukan setelah 3-4 bulan setelah operasi.
· Contoh Latihan:
Ø Single-Leg Balance: Berdiri dengan
satu kaki saat yang lain perlahan mengangkat sedikit dari tanah, menjaga
keseimbangan.
Ø Tandem Walk: Berjalan lurus dengan langkah kaki yang ditempatkan langsung di depan kaki yang lain
6. Latihan Fungsional
· Tujuan: Mempersiapkan tubuh untuk
aktivitas sehari-hari.
· Contoh Latihan:
Ø Sit-to-Stand: Latihan berdiri dari
posisi duduk untuk memperkuat otot kaki.
Ø Heel Raises: Berdiri dan angkat tumit dari lantai, lalu turunkan perlahan untuk melatih otot betis.
7. Manajemen Nyeri dan
Bengkak
· Tujuan: Mengendalikan rasa sakit dan
bengkak untuk mendukung pemulihan.
· Tips:
Ø RICE (Rest, Ice, Compression,
Elevation): Istirahatkan area yang cedera, aplikasikan es, gunakan perban
kompresi, dan angkat area yang cedera.
Ø Obat Pereda Nyeri: Konsumsi sesuai anjuran dokter.
8. Edukasi dan Kesabaran
· Tujuan: Menyadari pentingnya proses
pemulihan yang bertahap.
· Langkah: Diskusikan dengan pasien mengenai perlunya mengikuti program dengan sabar dan tidak terburu-buru, karena penyembuhan tulang membutuhkan waktu.
9. Monitoring dan
Konsultasi Rutin
· Tujuan: Memastikan proses pemulihan
berjalan dengan baik.
· Langkah: Selalu lakukan check-up dengan dokter atau fisioterapis untuk memonitor progres dan menyesuaikan latihan jika diperlukan.
Catatan Penting: Selalu ikuti rekomendasi dari dokter atau
fisioterapis Anda, dan jangan ragu untuk menghentikan latihan atau menghubungi
profesional kesehatan jika mengalami nyeri berlebihan atau komplikasi.