Saraf
kejepit adalah kondisi ketika saraf menerima tekanan berlebih dari jaringan di
sekitarnya. Akibatnya, muncul nyeri yang tidak tertahankan, baik saat
beraktivitas maupun beristirahat. Saraf kejepit yang ringan umumnya akan membaik
dengan sendirinya maupun dengan terapi rutin. Namun, saraf kejepit yang
parah perlu ditangani dengan tindakan operasi.
Karena saraf menjalar di
seluruh bagian tubuh, saraf kejepit bisa terjadi di bagian tubuh mana pun.
Umumnya, saraf kejepit akan menyebabkan nyeri hebat atau kebas ketika berada di
posisi tertentu, seperti membungkuk.
Keluhan
saraf kejepit yang bisa mereda dengan sendirinya setelah beberapa saat biasanya
akan dianggap sebagai nyeri biasa. Padahal, bila tidak segera ditangani,
kondisi saraf kejepit bisa makin parah, bahkan memicu cedera atau peradangan
permanen pada saraf.
Beberapa contoh bentuk saraf
terjepit diantaranya; HNP (hernia nucleus pulposus) baik yang terjadi pada area
cervical/leher maupun pada area lumbal/punggung bawah. Kemudian ada ischialgia,
yaitu penjepitan pada saraf ischiadicus yang terletak di area lumbal sampai
gluteus/pantat. Ada juga thoracic outlet syndrome di area Pundak/bahu, kemudian
ada carpal tunel syndrome/CTS di pergelangan tangan.
Dari beberapa contoh diatas
insyaAllah masih bisa diterapi secara konvensional yaitu Fisioterapi. Dengan
tehnik khusus berupa manual terapi insyaAllah saraf terjepit tersebut bisa
diobati. Ditambah lagi dengan pemberian terapi Latihan spesifik yang berfungsi
untuk mencegah saraf terjepit Kembali lagi.
Beberapa saraf terjepit yang
memang susah untuk disembuhkan diantaranya; stenosis spinalis sentral dimana
penjepitan terjadi karena penyempitan foramen vertebralis oleh karena
spur/taji. Ada juga karena tumor/kanker yang menyebabkan penjepitan semakin
progresif.
Penanganan Saraf Kejepit
Kunci utama untuk menangani saraf kejepit adalah
mengurangi aktivitas pada bagian tubuh yang terpengaruh. Penderita saraf
kejepit sebaiknya menghentikan aktivitas yang diduga sebagai penyebab dan bisa
memperburuk tekanan pada saraf.
Misalnya, jika saraf kejepit disebabkan oleh carpal
tunnel syndrome, pemakaian pembebat pada tangan akan direkomendasikan oleh
dokter. Pembebat tersebut harus digunakan setiap saat, bahkan saat tidur
sekalipun.
Selain itu, ada beberapa penanganan saraf kejepit
yang bisa dilakukan, antara lain:
Fisioterapi
Fisioterapi dilakukan
untuk memperkuat otot-otot di daerah yang mengalami saraf kejepit. Latihan
memperkuat otot diperlukan guna mengurangi tekanan pada saraf. dan yang seringkali dilupakan adalah bahwa otot yang paling berperan penting dalam hal ini adalah otot-otot core stability, terutama otot-otot perut bagian dalam yang sebenarnya fungsi utamanya seperti korset, yaitu mengurangi beban pada struktur persendian tulang belakang seperti diskus, ligament dan otot-otot penggerak punggung. Fisioterapi
untuk saraf kejepit juga bisa ditambahkan dengan anjuran perubahan postur tubuh
yang lebih baik saat beraktivitas sehari-hari.
Pemberian obat penghilang nyeri
Pemberian obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS),
seperti ibuprofen atau naproxen, bisa
diberikan untuk meredakan rasa sakit. Dokter juga dapat memberikan
suntikan kortikosteroid untuk mengurangi
peradangan dan rasa nyeri.
Operasi
Saraf kejepit yang berlangsung selama
berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan dan tidak membaik meski sudah
diberikan perawatan di atas, bisa diatasi dengan operasi. Jenis operasi yang
dilakukan tergantung pada lokasi nyeri.
Meski terkadang sulit dihindari, saraf kejepit bisa
dicegah dengan menjalankan gaya hidup sehat, seperti menjaga berat badan ideal,
berolahraga secara teratur, dan berhenti merokok. Postur tubuh saat
beraktivitas atau istirahat juga perlu dijaga, misalnya tidak menyilangkan kaki
atau berbaring pada satu sisi saja dalam waktu yang lama.
Pencegahan saraf terjepit
Kata pepatah ‘mencegah lebih baik daripada
mengobati’. Sedini mungkin Anda melakukan hal-hal yang sangat ampuh untuk
mencegah terjadinya saraf terjepit. Seperti;
1. Olahraga teratur, rutin dan
konsisten/istiqomah. Olahraga yang dianjurkan diantaranya renang, jalan kaki
atau jogging, senam.
2. Selain olahraga, ada beberapa
exercise-exercise yang sangat dianjurkan diantaranya; plank, squad, bridging,
pelvic tilting, sit-up, push-up, treatmill,dll.
3. Pola makan yang teratur dan
bergizi, sedapat mungkin hindari goreng-gorengan, santan-santanan, jeroan
4. Istirahat teratur
5. Dan yang paling penting adalah,
jika Anda mengambil, mengangkat atau menjinjing benda berat di bawah, lakukan dengan tehnik yang benar, tekuk lutut
terlebih dahulu dan sedapat mungkin jangan membungkuk.
Jika qodarullah Anda saat ini menderita saraf
terjepit, segera dating ke klinik fisioterapi terdekat, supaya saraf terjepit
Anda segera tertangani dengan tepat dan adekwat.