Oleh : Arif yulianto, SSt.FT
Cedera olah raga dapat terjadi akibat trauma akut atau trauma yang terjadi berulang-ulang dalam jangka waktu lama.
Faktor-faktor yang meningkatkan resiko cidera olah raga :
Faktor Atlit.
- Umur, mempengaruhi kekuatan dan lama penyembuhan jaringan yang cidera.
- Karakteristik atlit
- Pengalaman
- Tahap latihan
- Teknik
- Pemanasan
Fasilitas Latihan dan Peralatan
- Perlengkapan latihan
- Pelindung / pengaman
Karakteristik dari olah raga
Pembagian Cidera
Cidera akibat pengaruh dari luar (faktor ekstrinsik)
Contohnya ; tackling atau tabrakan, pukulan atau benturan, lapangan yang jelek.
Cedera akibat pengaruh dari dalam (faktor intrinsik)
Contohnya ; postur tubuh yang kurang baik, gerakan latihan yang salam, kelemahan otot, fisik yang tidak fit
Pemakaian yang berlebihan (overuse).
Pencegahan Cidera
- Menentukan kondisi kesehatan secara umum
- Mendeteksi keadaan postur tubuh yang mungkin dapat menyebabkan cedera
- Mendeteksi keadaan-keadaan yang membahayakan bila yang bersangkutan melakukan olah raga.
Proses Penyembuhan
Hemostasis
- Terjadinya proses perdarahan
- Bekuan darah terjadi 6 – 8 jam
Inflamasi
- Terjadinya proses peradangan
- Terdapat tanda-tanda radang, yaitu ; bengkak, kemerahan, nyeri, panas lokal, terganggunya fungsi.
- Terjadi 2 kali 24 jam setelah cidera, cidera berat sampai 1 minggu.
Proliferasi
- Mulai terjadi proses penyembuhan
- Terjadi 7 – 21 hari
Remodelling
- Terjadinya proses pemulihan kembali
- Terjadi sampai 18 bulan.
Proses Penanganan pada cidera olah raga
Pemeriksaan
Anamnesis (tanya jawab dengan pasien), ditanyakan mula timbulnya cidera
Palpasi dan Inspeksi (diraba dan dilihat)
Pemeriksaan gerak dasar.
- Pemeriksaan gerak pasif
- Pemeriksaan gerak aktif
- Pemeriksaan gerak isometrik melawan tahanan
Diagnosis, menentukan daerah mana dan bagian apa yang mengalami cidera.
Perencanaan, menentukan pengobatan yang paling tepat untuk cidera yang dialami.
Pelaksanaan pengobatan
Evaluasi.
Secara prinsip seperti pula pada cidera yang lain maka upaya penyembuhan adalah kesempatan jaringan untuk sembuh baik sehingga tidak menimbulkan jaringan yang tidak diinginkan. Oleh karena itu prinsip pengobatan pada kondisi akut mempunyai program yang sangat terkenal yaitu berikan RICE, yaitu ;
R: REST, jaringan yang terkena cidera harus diistirahatkan dalam kurun waktu tertentu agar mendapat kesempatan untuk sembuh
I: ICE, yaitu diberikannya pengobatan dengan es dengan tujuan untuk menahan vasodilatasi dan agar terjadi vasokonstriksi.
C: CROMPRESSION, yaitu pemberian tekanan yang rata dengan tujuan untuk mencegah pembengkakan yang berlebihan.
E: ELEVATION, yaitu menaikan anggota tubuh yang cidera agar dapat membantu pengembalian darah ke jantung.
Dan hindari HARM, yaitu
H: HEAT, peberian panas justru akan meningkatkan perdarahan
A: ALCOHOL,akan meningkatkan pembengkakan
R: RUNNING, atau exercise terlalu dini akan memburuk cidera
M: MASSAGE, tidak boleh diberikan pada masa akut karena akan merusak jaringan.
CONTOH-CONTOH CIDERA OLAH RAGA :
1. ROBEKAN OTOT (strain) dan ROBEKAN LIGAMENT (sprain)
Tanda-tanda :
- rasa nyeri yang umum
- bengkak dan memar
Strain diklasifikasikan berdasarkan berat rignannya :
- Derajat I : regangan serabut tendon dan otot, dengan minimal
- Derajat II : regangan serabut tendon, dengan robekan sebagian, bersamaan dengan nyeri danbengkak.
- Derajat III : robekan serabut otot yang luas dengan nyeri, bengkak dan kemungkinan ada yang putus.
Pada prinsipnya pertolongan pertama :
- RICE
- Balut tekan (pressure bandage)
- Bantu dengan tongkat atau kruk
- Mulai aktivitas dengan hati-hati secara bertahap
Bagaimana mencegahnya :
- jangan lalai berikan latihan stretching, latihan ini meningkatkan kelenturan
- jangan coba melakukan latihan terlalu banyak/cepat.
2. CRAMPS
Tanda :
- nyeri otot yang sangat dan spasme
- keringat yang berlebihan
- tidak bereaksi terhadap massage atau stretching
Pertolongan :
- angkat korban ke daerah yang lebih dingin.
- Kemudian kram dihilangkan dengan massage.
3. PATAH TULANG
Tanda :
- adanya ruda paksa
- nyeri setempat dan makin bertambah bila digerakkan.
- Hilangnya fungsi
- Terdapat perubahan bentuk
- Nyeri tekanan/ketok
- Gerakan-gerakan abnormal.
Pertolongan :
- atasi shock dan perdarahan, dijaga lapangnya jalan nafas.
- Pasangkan bidai (spalk) atau dibebankan ke anggota badan pendrita yang sehat
- Bila adanya dugaan patah tulang, dibaringkan pada alas yagn keras
- Massage/ diurut sama sekali dilarang
- Bawalah ke rumah sakit yang terdekat untuk perawatan lebih lanjut.
4. KESELEO (strain pergelangan kaki)
- ligamen yang putus (partial/total)
- kadang-kadang dislokasi
Tanda :
- sakit pada sendi
- rasa putus
- fungsi menurun
- bengkak
- hematoma
Penyebab :
- trauma /egrakan yang keras pada pergelangan kaki sehingga kaki terpuntir melebihi ROM
Pengobatan :
- RICE
- Boleh pakai bidai, tongkat, jalan dengan menumpu berat badan
- Gips, boleh jalan setelan 21 hari
- Kompres es 3 – 4 kali sehari
- elevasi
Cedera olah raga dapat terjadi akibat trauma akut atau trauma yang terjadi berulang-ulang dalam jangka waktu lama.
Faktor-faktor yang meningkatkan resiko cidera olah raga :
Faktor Atlit.
- Umur, mempengaruhi kekuatan dan lama penyembuhan jaringan yang cidera.
- Karakteristik atlit
- Pengalaman
- Tahap latihan
- Teknik
- Pemanasan
Fasilitas Latihan dan Peralatan
- Perlengkapan latihan
- Pelindung / pengaman
Karakteristik dari olah raga
Pembagian Cidera
Cidera akibat pengaruh dari luar (faktor ekstrinsik)
Contohnya ; tackling atau tabrakan, pukulan atau benturan, lapangan yang jelek.
Cedera akibat pengaruh dari dalam (faktor intrinsik)
Contohnya ; postur tubuh yang kurang baik, gerakan latihan yang salam, kelemahan otot, fisik yang tidak fit
Pemakaian yang berlebihan (overuse).
Pencegahan Cidera
- Menentukan kondisi kesehatan secara umum
- Mendeteksi keadaan postur tubuh yang mungkin dapat menyebabkan cedera
- Mendeteksi keadaan-keadaan yang membahayakan bila yang bersangkutan melakukan olah raga.
Proses Penyembuhan
Hemostasis
- Terjadinya proses perdarahan
- Bekuan darah terjadi 6 – 8 jam
Inflamasi
- Terjadinya proses peradangan
- Terdapat tanda-tanda radang, yaitu ; bengkak, kemerahan, nyeri, panas lokal, terganggunya fungsi.
- Terjadi 2 kali 24 jam setelah cidera, cidera berat sampai 1 minggu.
Proliferasi
- Mulai terjadi proses penyembuhan
- Terjadi 7 – 21 hari
Remodelling
- Terjadinya proses pemulihan kembali
- Terjadi sampai 18 bulan.
Proses Penanganan pada cidera olah raga
Pemeriksaan
Anamnesis (tanya jawab dengan pasien), ditanyakan mula timbulnya cidera
Palpasi dan Inspeksi (diraba dan dilihat)
Pemeriksaan gerak dasar.
- Pemeriksaan gerak pasif
- Pemeriksaan gerak aktif
- Pemeriksaan gerak isometrik melawan tahanan
Diagnosis, menentukan daerah mana dan bagian apa yang mengalami cidera.
Perencanaan, menentukan pengobatan yang paling tepat untuk cidera yang dialami.
Pelaksanaan pengobatan
Evaluasi.
Secara prinsip seperti pula pada cidera yang lain maka upaya penyembuhan adalah kesempatan jaringan untuk sembuh baik sehingga tidak menimbulkan jaringan yang tidak diinginkan. Oleh karena itu prinsip pengobatan pada kondisi akut mempunyai program yang sangat terkenal yaitu berikan RICE, yaitu ;
R: REST, jaringan yang terkena cidera harus diistirahatkan dalam kurun waktu tertentu agar mendapat kesempatan untuk sembuh
I: ICE, yaitu diberikannya pengobatan dengan es dengan tujuan untuk menahan vasodilatasi dan agar terjadi vasokonstriksi.
C: CROMPRESSION, yaitu pemberian tekanan yang rata dengan tujuan untuk mencegah pembengkakan yang berlebihan.
E: ELEVATION, yaitu menaikan anggota tubuh yang cidera agar dapat membantu pengembalian darah ke jantung.
Dan hindari HARM, yaitu
H: HEAT, peberian panas justru akan meningkatkan perdarahan
A: ALCOHOL,akan meningkatkan pembengkakan
R: RUNNING, atau exercise terlalu dini akan memburuk cidera
M: MASSAGE, tidak boleh diberikan pada masa akut karena akan merusak jaringan.
CONTOH-CONTOH CIDERA OLAH RAGA :
1. ROBEKAN OTOT (strain) dan ROBEKAN LIGAMENT (sprain)
Tanda-tanda :
- rasa nyeri yang umum
- bengkak dan memar
Strain diklasifikasikan berdasarkan berat rignannya :
- Derajat I : regangan serabut tendon dan otot, dengan minimal
- Derajat II : regangan serabut tendon, dengan robekan sebagian, bersamaan dengan nyeri danbengkak.
- Derajat III : robekan serabut otot yang luas dengan nyeri, bengkak dan kemungkinan ada yang putus.
Pada prinsipnya pertolongan pertama :
- RICE
- Balut tekan (pressure bandage)
- Bantu dengan tongkat atau kruk
- Mulai aktivitas dengan hati-hati secara bertahap
Bagaimana mencegahnya :
- jangan lalai berikan latihan stretching, latihan ini meningkatkan kelenturan
- jangan coba melakukan latihan terlalu banyak/cepat.
2. CRAMPS
Tanda :
- nyeri otot yang sangat dan spasme
- keringat yang berlebihan
- tidak bereaksi terhadap massage atau stretching
Pertolongan :
- angkat korban ke daerah yang lebih dingin.
- Kemudian kram dihilangkan dengan massage.
3. PATAH TULANG
Tanda :
- adanya ruda paksa
- nyeri setempat dan makin bertambah bila digerakkan.
- Hilangnya fungsi
- Terdapat perubahan bentuk
- Nyeri tekanan/ketok
- Gerakan-gerakan abnormal.
Pertolongan :
- atasi shock dan perdarahan, dijaga lapangnya jalan nafas.
- Pasangkan bidai (spalk) atau dibebankan ke anggota badan pendrita yang sehat
- Bila adanya dugaan patah tulang, dibaringkan pada alas yagn keras
- Massage/ diurut sama sekali dilarang
- Bawalah ke rumah sakit yang terdekat untuk perawatan lebih lanjut.
4. KESELEO (strain pergelangan kaki)
- ligamen yang putus (partial/total)
- kadang-kadang dislokasi
Tanda :
- sakit pada sendi
- rasa putus
- fungsi menurun
- bengkak
- hematoma
Penyebab :
- trauma /egrakan yang keras pada pergelangan kaki sehingga kaki terpuntir melebihi ROM
Pengobatan :
- RICE
- Boleh pakai bidai, tongkat, jalan dengan menumpu berat badan
- Gips, boleh jalan setelan 21 hari
- Kompres es 3 – 4 kali sehari
- elevasi