Pilates adalah suatu metode olahraga yang dikembangkan oleh Joseph Hubert Pilates yang berasal dari Jerman pada awal abad ke-20. Metode ini difokuskan untuk kelenturan serta fleksibilitas seluruh bagian tubuh. Olahraga ini dapat memperbaiki postur tubuh yang kurang sempurna dan juga dapat memperbaiki masalah-masalah yang berhubungan dengan kelainan tulang belakang (Wikipedia Indonesia).
Joseph Pilates mengajar murid-muridnya ke pusat diri untuk berkomitmen pada setiap sesi latihan dengan memberikan perhatian, penuh konsentrasi, dan memperhatikan apa yang terjadi di seluruh tubuh mereka, mulai dari jari kaki hingga kepala.
Para muridnya belajar untuk mengendalikan otot-otot di setiap gerakan. Prinsip-prinsip ini membantu orang lebih memahami bagaimana melakukan pendekatan latihan dan memahami tubuh mereka dengan cara yang lebih berhati-hati dan penuh perhatian.
Di bawah ini merupakan serangkaian Prinsip-prinsip Pilates.
Pernafasan
Latihan pertama dalam seri alas Pilates adalah ratusan. Disebut ratusan karena melibatkan penghirupan nafas sebanyak lima hitungan dan membuang nafas sebanyak lima hitungan. Ini juga melibatkan teknik pernapasan khusus di mana satu kali menarik nafas terutama menggunakan interkostalis –di antara tulang rusuk– (yang menghasilkan pengembangan dan penyempitan tulang rusuk).
Dengan mengatur napas kita, dapat membantu menenangkan pikiran. Pilates mengajarkan bahwa melakukan pernapasan mendalam akan memberikan oksigen pada darah dan membuang kotoran tubuh. Hasil positif dari latihan pernapasan adalah bebas dari kelelahan, stres, dan kurang konsentrasi.
Memusatkan perhatian
Pilates mengajar orang untuk bergerak dari pusat mereka. Dia menciptakan pembangkit listrik. Saat ini kita sering mendengar otot inti, yang juga mengacu pada pusat seseorang atau inti tubuh. Ketika gerakan dimulai dari pusat (perut, otot punggung, dan otot-otot sekitar panggul), akan membantu memberikan stabilitas dan kekuatan yang lebih.
Untuk secara efektif bergeser dari pusat, seseorang harus tahu bagaimana bernapas dengan benar, dan bagaimana mengontrol otot, yang membawa kita pada prinsip berikutnya, kontrol.
Kontrol
Seorang indvidu tidak hanya harus mengetahui bagaimana terlibat dan mengontrol aktivasi otot dan napas saat mereka bergerak, gerakan mereka juga harus mencerminkan hal ini melalui ketepatan dan gerakan terkontrol.
Seorang individu juga harus mampu mengontrol keseimbangan antara ketegangan dan relaksasi.
Ketelitian
Setiap gerakan yang dirancang Pilates memiliki tujuan yang telah dipikirkan dengan baik. Akhirnya kecermatan yang dikerjakan pada tiap gerakan akan melatih mereka untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Setiap tubuh orang berbeda, jadi bagaimana mereka melakukan pendekatan suatu gerakan mungkin akan sedikit bervariasi berdasarkan fisik, kekuatan, dan keterbatasan mereka.
Aliran
Meskipun latihan Pilates tidak dirancang untuk dilakukan sesuai dengan perasaan, seperti seseorang yang akan menari, mereka seharusnya memiliki irama dan aliran kualitas yang baik. Gerakan harus berkesinambungan, dan memiliki transisi yang solid. Hal ini akan membantu memastikan pengembangan kekuatan seseorang serta stamina.
Fokus
Untuk merangkum semua bagian prinsip ini bersama-sama dan menerapkannya pada gerakan, kita harus fokus. Tidak ada dalam kamus, seseorang dapat berlatih Pilates dengan baik sambil menonton televisi, membaca buku atau majalah, atau bahkan hanyut dalam lagu.
Di satu sisi, fokuskan batin pada napas, dan pusat individu, sambil melakukan gerakan dengan tepat terkontrol, dan gerakan yang lembut elegan akan menyatu dengan kesadaran. Ini membantu orang memperdalam hubungan mereka dengan diri mereka sendiri, yang membawanya pada rasa kesejahteraan yang lebih besar, baik secara fisik, maupun mental, dan bahkan mungkin spiritual. (Tysan Lerner/The Epoch Times/fe).
No comments:
Post a Comment