Saturday, October 30, 2010

INSPEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT

ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)
adalah suatu penyakit yang terbanyak diderita oleh anak- anak, baik dinegara berkembang maupun dinegara maju dan sudah mampu dan banyak dari mereka perlu masuk rumah sakit karena penyakitnya cukup gawat. Penyakit-penyakit saluran pernapasan pada masa bayi dan anak-anak dapat pula memberi kecacatan sampai pada masa dewasa.
ISPA masih merupakan masalah kesehatan yang penting karena menyebabkan kematian bayi dan balita yang cukup tinggi yaitu kira-kira 1 dari 4 kematian yang terjadi. Setiap anak diperkirakan mengalami 3-6 episode ISPA setiap tahunnya. 40 % – 60 % dari kunjungan diPuskesmas adalah oleh penyakit ISPA. Dari seluruh kematian yang disebabkan oleh ISPA mencakup 20 % – 30 %. Kematian yang terbesar umumnya adalah karena pneumonia dan pada bayi berumur kurang dari 2 bulan.
ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara pernapasan yang mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat kesaluran pernapasannya. Infeksi saluran pernapasan bagian atas terutama yang disebabkan oleh virus, sering terjadi pada semua golongan masyarakat pada bulan-bulan musim dingin.
Tetapi ISPA yang berlanjut menjadi pneumonia sering terjadi pada anak kecil terutama apabila terdapat gizi kurang dan dikombinasi dengan keadaan lingkungan yang tidak hygiene. Risiko terutama terjadi pada anak-anak karena meningkatnya kemungkinan infeksi silang, beban immunologisnya terlalu besar karena dipakai untuk penyakit parasit dan cacing, serta tidak tersedianya atau berlebihannya pemakaian antibiotik.
Tanda-tanda klinis
Pada sistem pernafasan adalah: napas tak teratur dan cepat, retraksi/ tertariknya kulit kedalam dinding dada, napas cuping hidung/napas dimana hidungnya tidak lobang, sesak kebiruan, suara napas lemah atau hilang, suara nafas seperti ada cairannya sehingga terdengar keras
Pada sistem peredaran darah dan jantung : denyut jantung cepat atau lemah, hipertensi, hipotensi dan gagal jantung.
Pada sistem Syaraf adalah : gelisah, mudah terangsang, sakit kepala, bingung, kejang dan coma.
Pada hal umum adalah : letih dan berkeringat banyak.
Tanda-tanda bahaya pada anak golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun adalah: tidak bisa minum, kejang, kesadaran menurun, stridor dan gizi buruk.
Tanda bahaya pada anak golongan umur kurang dari 2 bulan adalah: kurang bisa minum (kemampuan minumnya menurun sampai kurang dari setengah volume yang biasa diminumnya), kejang, kesadaran menurun, mendengkur, mengi, demam dan dingin
 Sumber: www.benih.net
Terapi
Terapi yg diberikan pada penyakit ini biasanya pemberian antibiotik walaupun kebanyakan ISPA disebabkan oleh virus yang dapat sembuh dengan sendirinya tanpa pemberian obat obatan terapeutik, pemberian antibiotik dapat mempercepat penyembuhan penyakit ini dibandingkan hanya pemberian obat obatan symptomatic, selain itu dengan pemberian antibiotik dapat mencegah terjadinya infeksi lanjutan dari bakterial, pemberian, pemilihan antibiotik pada penyakit ini harus diperhatikan dengan baik agar tidak terjadi resistensi kuman/baterial di kemudian hari. Namun pada penyakit ISPA yg sudah berlanjut dengan gejala dahak dan ingus yg sudah menjadi hijau, pemberian antibiotik merupakan keharusan karena dengan gejala tersebut membuktikan sudah ada bakteri yg terlibat 
Sumber: Wikipedia

Thursday, October 28, 2010

POLYMYALGIA RHEUMATICA

Deskripsi 
Polymyalgia Rheumatica (PMR) adalah suatu gangguan peradangan yang meluas, menyebabkan sakit dan kekakuan otot, terutama di leher, bahu, lengan atas, paha dan pinggul.
Meskipun beberapa orang mengalami gejala-gejala ini secara bertahap, polymyalgia rheumatica dapat muncul dalam semalam. Orang dengan polymyalgia rheumatica bisa saja tidur dengan kondisi baik-baik saja, namun ketika bangun merasakan kekakuan dan rasa sakit.

Belum diketahui secara pasti pemicu polymyalgia rheumatica, tetapi gangguan ini dipengaruhi masalah sistem kekebalan tubuh, genetik dan faktor lingkungan. Selain itu, penuaan juga muncul untuk berperan dalam gangguan ini.
Gejala
Gejala Polymyalgia Rheumatica meliputi:
1. Rasa sakit dari sedang hingga parah dan kekakuan pada otot-otot di pinggul, paha, bahu, lengan atas dan leher
2. Kelelahan
3. Kelemahan atau perasaan umum tidak sehat
4. Kadang-kadang, sedikit demam
5. Anemia--jumlah sel darah merah rendah
Pengobatan
Non-steroid Anti-Inflammatory Drugs (NSAID) seperti aspirin dan ibuprofen (Advil, Motrin, others) efektif dalam mengobati gejala-gejala ringan polymyalgia rheumatica. Namun, dalam jangka panjang penggunaan NSAID dapat menyebabkan perdarahan lambung dan usus, retensi cairan, tekanan darah tinggi, gagal ginjal, gagal jantung kongestif yang memburuk, kelainan tes fungsi hati, dan kemungkinan perubahan kognitif.
Sumber: medlineplus dan mayoclinic

Fisioterapi pada Polymyalgia Rheumatica (PMR)
Pada otot-otot yang terasa nyeri dengan daerah yang luas seperti daerah punggung atas sampai punggung bawah, terapi Infra Merah sangat bermanfaat sekali, walaupun secara teori Infra Merah ini penetrasi sinarnya tidak lebih dari sub cutan, tetapi efek lain yang jauh lebih bagus yaitu efek sedatifnya. Efek sedative ini sangat bermanfaat baik bagi otot-otot yang mengalami nyeri dan spasme, juga bermanfaat untuk memberikan rasa nyaman dan tenang (sedasi) pada kejiwaan. Untuk sendi-sendi tangan dan kaki, lebih efektif jika kita berikan terapi Parafin Bath.
Mobilisasi General pada seluruh anggota gerak, terutama yang mengalami nyeri, sangat bermanfaat sekali untuk menghilangkan kekakuan sendi, dan relaksasi otot-otot disekitar persendian. Termasuk juga mobilisasi sendi-sendi pada tulang belakang juga sangat membantu mengurangi gejala nyeri ini. Latihan general yang dilakukan secara rutin setiap pagi juga sangat bermanfaat dalam mengurangi gejalanya.

Wednesday, October 27, 2010

SEKILAS TENTANG PILATES

Pilates adalah suatu metode olahraga yang dikembangkan oleh Joseph Hubert Pilates yang berasal dari Jerman pada awal abad ke-20. Metode ini difokuskan untuk kelenturan serta fleksibilitas seluruh bagian tubuh. Olahraga ini dapat memperbaiki postur tubuh yang kurang sempurna dan juga dapat memperbaiki masalah-masalah yang berhubungan dengan kelainan tulang belakang (Wikipedia Indonesia).
Joseph Pilates mengajar murid-muridnya ke pusat diri untuk berkomitmen pada setiap sesi latihan dengan memberikan perhatian, penuh konsentrasi, dan memperhatikan apa yang terjadi di seluruh tubuh mereka, mulai dari jari kaki hingga kepala.
Para muridnya belajar untuk mengendalikan otot-otot di setiap gerakan. Prinsip-prinsip ini membantu orang lebih memahami bagaimana melakukan pendekatan latihan dan memahami tubuh mereka dengan cara yang lebih berhati-hati dan penuh perhatian.
Di bawah ini merupakan serangkaian Prinsip-prinsip Pilates.
Pernafasan
Latihan pertama dalam seri alas Pilates adalah ratusan. Disebut ratusan karena melibatkan penghirupan nafas sebanyak lima hitungan dan membuang nafas sebanyak lima hitungan. Ini juga melibatkan teknik pernapasan khusus di mana satu kali menarik nafas terutama menggunakan interkostalis –di antara tulang rusuk– (yang menghasilkan pengembangan dan penyempitan tulang rusuk).
Dengan mengatur napas kita, dapat membantu menenangkan pikiran. Pilates mengajarkan bahwa melakukan pernapasan mendalam akan memberikan oksigen pada darah dan membuang kotoran tubuh. Hasil positif dari latihan pernapasan adalah bebas dari kelelahan, stres, dan kurang konsentrasi.
Memusatkan perhatian
Pilates mengajar orang untuk bergerak dari pusat mereka. Dia menciptakan pembangkit listrik. Saat ini kita sering mendengar otot inti, yang juga mengacu pada pusat seseorang atau inti tubuh. Ketika gerakan dimulai dari pusat (perut, otot punggung, dan otot-otot sekitar panggul), akan membantu memberikan stabilitas dan kekuatan yang lebih.
Untuk secara efektif bergeser dari pusat, seseorang harus tahu bagaimana bernapas dengan benar, dan bagaimana mengontrol otot, yang membawa kita pada prinsip berikutnya, kontrol.
Kontrol
Seorang indvidu tidak hanya harus mengetahui bagaimana terlibat dan mengontrol aktivasi otot dan napas saat mereka bergerak, gerakan mereka juga harus mencerminkan hal ini melalui ketepatan dan gerakan terkontrol.
Seorang individu juga harus mampu mengontrol keseimbangan antara ketegangan dan relaksasi.
Ketelitian
Setiap gerakan yang dirancang Pilates memiliki tujuan yang telah dipikirkan dengan baik. Akhirnya kecermatan yang dikerjakan pada tiap gerakan akan melatih mereka untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Setiap tubuh orang berbeda, jadi bagaimana mereka melakukan pendekatan suatu gerakan mungkin akan sedikit bervariasi berdasarkan fisik, kekuatan, dan keterbatasan mereka.
Aliran
Meskipun latihan Pilates tidak dirancang untuk dilakukan sesuai dengan perasaan, seperti seseorang yang akan menari, mereka seharusnya memiliki irama dan aliran kualitas yang baik. Gerakan harus berkesinambungan, dan memiliki transisi yang solid. Hal ini akan membantu memastikan pengembangan kekuatan seseorang serta stamina.
Fokus
Untuk merangkum semua bagian prinsip ini bersama-sama dan menerapkannya pada gerakan, kita harus fokus. Tidak ada dalam kamus, seseorang dapat berlatih Pilates dengan baik sambil menonton televisi, membaca buku atau majalah, atau bahkan hanyut dalam lagu.
Di satu sisi, fokuskan batin pada napas, dan pusat individu, sambil melakukan gerakan dengan tepat terkontrol, dan gerakan yang lembut elegan akan menyatu dengan kesadaran. Ini membantu orang memperdalam hubungan mereka dengan diri mereka sendiri, yang membawanya pada rasa kesejahteraan yang lebih besar, baik secara fisik, maupun mental, dan bahkan mungkin spiritual. (Tysan Lerner/The Epoch Times/fe).