Friday, February 22, 2008

PERMASALAHAN MEKANISME EKSTENSOR LUTUT

Apakah lutut anda lemah?
Oleh: Robert J. McAlindon, M.D.., Auburn, Alabama
Alih bahasa: Arif Yulianto, SSt.FT
Mekanisme ekstensor lutut membuat anda bisa mengendarai sepeda, menendang bola, dan berlari marathon. Hal ini karena adanya interaksi yang kompleks dari otot, ligament, dan tendon yang menstabilisasi sendi patellofemorale, yang dibentuk oleh patella (topi lutut) dan ujung tulang femur (tulang paha). Sendi ini harus cukup gesit untuk membuat patella meluncur dengan lembut pada lekukan di femur, sekalipun harus cukup memaksa patella jadi hal ini bukanlah pergeseran dari sisi satu ke sisi yang lainnya selagi memelihara tegangan normal pada bagian depan lutut. Ketegangan ini dibutuhkan untuk mencegah lutut anda untuk tunduk ketika gerakan ke depan pada pengurangan kecepatan tubuh anda (memperlambat atau berhenti). Permasalahan mekanisme ekstensor salah satu penyakit ortopedik yang paling sering terjadi dan mungkin termasuk diantara yang paling sulit didiagnosis dan diterapi. Penyakit ini sering dilabeli sebagai nyeri lutut anterior atau sindroma penekanan lutut, yang semua istilah ini bukanlah diagnosis yang benar. Dokter/terapis anda harus menemukan diagnosis yang benar, dan dia harus memeriksa lutut anda lebihn dari sekali untuk memastikan penyebab dari timbulnya mekanisme nyeri dan disabilitas pada lutut anda. Dalam pada itu, latihan rehabilitasi yang rutin dan tepat bisa menghilangkan nyeri.
Anatomi
Otot-otot quadriceps atau otot paha depan (rectus femoris, vastus medialis, vastus intermedius, dan vastus lateralis) melekat pada patella dan retinaculum ekstensor. Otot-otot ini betindak bersama untuk mengekstensikan (meluruskan) lutut dan mengendalikan gerakan patella dari samping ke samping. Cartilago pada permukaan bawah patella adalah yang paling tebal dari yang ditemukan di bagian tubuh. Kartilago sendi yang tebal ini bertindak sebagai bantalan, peredam kejut pada sendi penumpu yang paling hebat pada tubuh selama proses perlambatan.
Seluruh sendi lutut ditutupi oleh ketebalan, yaitu jaringan fibrous pada kapsul. Kapsul ini terdiri dari lapisan (sinovium) yang memproduksi cairan untuk melumasi sendi dan mengurangi gesekan serta melicinkan. Lapisan kapsul paling luar terdiri dari retinaculum ekstensoris, yang dibentuk oleh tendon berbentuk lembaran-lembaran yang meneruskan otot quadriceps ke tulang tibia pada sisi yang lain dari patella. Jaringan fibrous ini berbentuk tebal, berupa pita yang kuat atau struktur seperti untaian, yang dikenal sebagai ligament, yang menstabilisasi patella dan membantuk mencegah gerakan abnormal. Otot dan ligament harus bekerja bersama dalam keseimbangan untuk memelihara gerakan patella yang normal ketika lutut bergerak fleksi dan ekstensi. Jika kekuatann otot tidak seimbang atau terdapat kerobekan pada ligament atau retinakulum, patella bisa mengalami dislokasi atau meleset dan bergerak abnormal. Tendon patella merupakan perpanjangan dari mekanisme ekstensor dan menghubungakn patella pada ujung atas tulang tibia. Bantalan lemak yang berada di bawah tendon patella membantu mengurangi gesekan antara patella dengan tibia.
Permasalahan
Permasalahan mekanisme ekstensor dapat menyebabkan nyeri pada lutut bagian depan. Anda mungkin mendengan bunyi gemeretak selama berjalan, atau mungkin anda merasakan seperti lutut anda ”menyerah”. Aktivitas yang berulang-ulang, seperti bersepeda, berenang, dan berlari bisa menyebabkan ketidaknyamanan. Mungkin anda juga merasakan nyeri ketika turun tangga atau duduk pada waktu yang lama (contohnya ketika melihat film di bioskop), dan anda mungkin merasa membutuhkan tambahan cairan pada lutut anda. Gejala-gejala ini sering kali sebagai hasil dari iritasi plica, penekanan bantalan lemak, tendonitis patella, atau ketidakstabilan patella.
Iritasi plica
Plica merupakan pembungkus sinovium. Jaringan ini dapat mengalami iritasi ketika terdapat penekanan yang kuat pada tempat ini oleh karena kuatnya otot hamstring pada di belakang lutut. Kelemahan otot abductor paha dapat juga menyebabkan iritasi pada plica ini. Pada situasi ini, gesekan plica pada ujung femur, mengiritasinya dan menimbulkan nyeri, muncul bunyi “klek/tek”, gemeretak atau hanya sakit ketika anda sedang istirahat.
Penekanan bantalan lemak (fat pad)
Kondisi ini terjadi ketika bagian bawah patella tertekan, tertekannya bantalan lemak pada bagain atas tibia. Jika bantalan lemak mengalami pembengkakan oleh karena iritasi atau cidera, ini akan lebih rentan untuk kondisi ini. Pasien yang lututnya hiperekstensi juga cenderung pada situasi ini. Jika penekanan terjadi, bantalan lemak ini menjadi teriritasi dan kemudian timbul nyeri, dan terbentuklah jaringan parut, penderita degan penekanan bantalan lemak biasanya berjalan dengan lutut terekstensi; hal ini menyebabkan kepincangan dan pola jalannya stiff-legged (tungkai kaku). Nyeri dirasakan pada daerah di bawah tendon patella, dan secara normal bantalan lemak yang lunak menjadi lebih lebar, lebih keras, dan teriritasi
Tendonitis patellaris
Kondisi ini terlihat pada orang-orang dengan aktifitas seperti bola basket, bola voli, dan lari, menyebabkan stress yang berulang-ulang pada tendon patella. Serabut tendon yang melekat pada bagian bawah patella mengalamim iritasi. Pada kasus yang berat, kerobekan pada serabut ini dapat terjadi. Sekali tendon patella teriritasi, cairan akan mengumpul pada daerah di bawah patella. Daerah ini akan menjadi sangat perih dan nyeri, terutama ketika anda sedang berjalan atau berlari.
Instabilitas patella
Merotasikan lutut anda selagi kaki anda dalam keadaan plantar fleksi secara kuat dapat menyebabkan patella bergeser dari normal posisi di dalam lekukan femur. Olah raga seperti tennis atau baseball, dimana terdapat perubahan arah dengan cepat yang dipaksakan membuat lutut lebih rentan terjadinya dislokasi atau subluksasi patella.perbedaan anatomi lutut tuga sangat berperan. Seperti contohnya, orang yang berjalan dengan eksternal rotasi pada tibia atau internal rotasi pada femur mungkin cenderung mengalami ketidakstabilan patella. Sudut antara femur dan tibia dapat juga cenderung untuk posisi abnormal pada patella. Seseorang yang mengalami “knock-kneed”(muncul bunyi ‘klek’ ketika berlutut) yang parah lebih menyerupai suatu gerakan patella keluar dari lekukan femur. Ketika otot dan ligament pada patella tidak cukup kuat, patella dapat keluar dari normal posisi dan menyeruduk ke samping lutut. Lutut kemudian menjadi lemas, menyebabkan orang jatuh. Dislokasi patella secara umum merupakan kejadian traumaik mudah didiagnosis, tetapi subluksasi sering mengalami kesalahan diagnosis. Dengan subluksasi patella, penderita sering merasakan patellanya menyelip atau keluar dari tempatnya, atau secara sederhana bahwa lutut mereka tidak stabil.
Cukuplah sudah....
Jangan biarkan permasalahan mekanisme ekstensor lutut menimpa anda. Jika anda terganggu dengan nyeri lutut, terutama jika anda mengalami cidera, segera temuilah dokter/terapis anda. Sekali cidera telah didiagnosis, terapi yang tepat dapat dimulai, mengijinkan anda untuk kembali secepat mungkin ke aktifitas normal anda

1 comment:

Anonim said...

masih ingat ngak pak dengan mahasiswanya dulu heri satria (kal- bar)