Thursday, January 24, 2008

CIDERA MENISCUS

Oleh: William Sutton, M.D., Wilmington, North Carolina
Alih bahasa: Arif Yulianto, SSt.FT
Seberapa seringkah anda pernah mendengar teman atau atlit ,mengeluh bahwa mereka mengalami kerobekan jaringan kartilago pada lutut mereka? Mereka mungkin tidak membicarakan tentang kartilago yang menutupi ujung tulang pada lutut. Malahan mereka mungkin mengalami tipe yang lain dari cidera kartilaginous: yaitu kerobekan meniscus.

Anatomi
Masing-masing lutut mempunyai dua meniscus, satu bagian medial dan yang lain bagian lateral (Gb.1). meniscus ini terdiri dari discus fibrocartilaginous bertindak sebagai bantalan diantara ujung tulang femur dengan tibia dan fibula. Bagian atas tulang tibia berbentuk datar, dan ujungnya femur atau condilus, berbentuk bulat (Gb.2). meniscus membantuk membuat permukaan lebik cekung untuk ditempati condilus dan memudahkan untuk meluncur., membuat sendi lutut lebih stabil.
Meniscus medialis menempel pada ligament bagian belakang dan medial, atau bagian dalam, lutut bagian samping. Dikarenakan meniscus ini menempel dengan aman, maka tidak bisa bergerak secara bebas dan karenanya dapat terobek lebih sering daripada meniscus bagian lateral. Meniscus lateralis menempel hanya pada lutut bagian belakang dan bisa bergerak lebih bebas ketika lutut bergerak fleksi (menekuk) dan ekstensi (lurus).


Bagaimana terjadinya cidera?
Meniscus dapat terobek ketika lutut berputar mendadak dan satu atau kedua meniscus terperangkap antara femur dan tibia. Meniscus ini juga dapat terobek ketika bagian dalam ligament dan sekitar lutut terobek. Seumuran anda meniscus dapat kehilangan konsistensi elastisitasnya dan kelunakan serta berjumbai. Kelemahan struktur ini akan lebih mudah terobek, hanya dengan kesalahan melangkah disekitar rumah.
Ketika meniscus terobek, anda biasanya merasakan nyeri tajam pada sisi lutut yang mengalami cidera. Nyeri awal dan bengkak akan hilang, akan tetapi anda mungkin akan terus merasakan nyeri tajam ketika berputar mendadak. Lutut mungkin akan terkunci ketika anda bergerak fleksi atau ekstensi, atau anda mungkin tidak akan mampu bergerak fleksi atau ekstensi secara bebas.
Untuk mendiagnosis kerobekan lutut, terapis melakukan tes atau manuver yang tepat dan meminta anda untuk menjelaskan bagaimana proses cidera dan gejalanya. X-ray pada lutut biasanya dianjurkan untuk meyakinkan bahwa tidak ada degenerasi sendi, kelonggaran sendi, atau abnormalitas tulang yang lain. Bagaimanapun, meniscus merupakan jaringan lunak jadi kerobekan tidak terlihat pada x-ray. Karena kerobekan meniscus hanya terlihat dengan MRI (magnetic resonance imaging), terapis dapat menggunakan MRI untuk konfirmasi kerobekan secara akurat jika diperlukan.
Tergantung dari tipe dan lokasi kerobekan dan berat-ringannya gejala, penanganan nonoperasi dapat dicoba. Untuk cidera meniscus disini termasuk peranan fisioterapi untuk memelihara atau meningkatkan kekuatan otot dan lingkup gerak sendi, modifikasi aktifitas, pengobatan anti inflamasi, pemakaian penyangga lutut (deker), dan jangka waktu. Unumnya, 1 sampai 3 bulan sebagai waktu yang diharapkan untuk kemajuan secara signifikan.

Terapi operasi
Pasien yang tidak mengalami kemajuan dengan penanganan nonoperasi sering membuthkan operasi. Kebanyakan kerobekan diambil atau diperbaiki, tetapi sekitar 10% kerobekan yang baru atau akut dapat dipulihkan dengan operasi. Kerobekan yang terjadi pada tepi paling luar dari meniscus mempunyai kesempatan yang lebih baik untuk penyembuhan ketika diperbaiki dari pada pada bagian yang lebih jauh dari sendi. Pada lingkaran yang paling luar terdapat pembuluh darah yang lebih banyak untuk membantu proses penyembuhan.
Pemindahan dengan arthroscopi atau perbaikan biasanya dapat dilakukan pada prosedur pasien rawat jalan kira-kira memakan waktu satu jam. Ahli bedah memasukkan instrument melalui dua atau empat pintu, atau incise kulit sepanjang 1cm. instrumen memberikan ahli bedah untuk melihat dan menangani kerobekan meniscus. Untuk memperbaiki kerobekan meniscus, ahli bedah mungkin membutuhkan incise yang lebih luas disekitar lutut. Pada lutut yang tidak stabil karena cidera ligament (contohnya, kerobekan ligamentum cruciatum anterior), ligament lebih diperhatikan untuk diperbaiki dari pada meniscus karena ketidakstabilan lutut dapat menyebabkan kerobekan meniscus lebih jauh atau perubahan degeneratif.
Penyembuhan dari pembedahan bervariasi untuk penderita yang berbeda dan untuk masalah klinik yang berbeda. Pasien yang mengalami pengambilan atau perbaikan meniscus dapat menggunakan kruk atau walker selama 4 sampai 7 hari. Mungkin terjadi pembengkakan selama3 sampai 6 minggu dan dapat kembali ke aktivitas normalnya sekitar 4 sampai 6 minggu, jika tidak lebih cepat. Jika meniscus telah diperbaiki, “weight bearing” mungkin dibatasi dengan menggunakan kruk selama 4 sampai 6 minggu. Hal ini akan memberi kesempatan meniscus untuk sembuh. Dibanding dengan operasi lutut secara terbuka, dengan incisi pembedahan yang luas, operasi arthroscopi yang menyebabkan terbatasinya sikatrik (scar), mempunyai waktu penyembuhan yang lebih cepat, dan mengijinkan untuk lebih sepat kembali bekerja atau berolah raga.
Meniscus memainkan peran kunci sebagai bantalan sendi lutut dan mencegah arthritis dini. Tetapi jika meniscus terobek, masalah nyeri lutut dapat terjadi yang sering membutuhkan kereksi dengan operasi. Pembedahan arthroscopi modern telah meningkatkan hasil pembedahan untuk cidera meniscus dan telah memberikan pengembalian lebih cepat dan penyembuhan fungsional lebih bagus untuk kondisi yang menyusahkan ini.

Wednesday, January 23, 2008

CIDERA LIGAMENTUM CRUCIATUM ANTERIOR

Oleh: Kurt E. Jacobson, M.D., Columbus, Georgia
Alih bahasa: Arif Yulianto, SSt. FT
Sendi lutut memberikan mobilitas dan stabilitas untuk tungkai anda ketika melakukan aktifitas berjalan dan berlari. Bagaimanapun, fungsi-fungsi ini dapat dikompromikan jikalutut mengalami cidera. Dengan meningkatnya popularitas dan partisipasi dalam aktifitas olah raga dan kebugaran, jumlah cidera lutut telah meningkat. Berat-ringannya cidera ini bervariasi dari strain yang ringan (cidera otot atau tendon) atau sprain (cidera ligamentum) sampai kerobekan komplit dari ligamentum dan struktur jaringan lunak sendi lutut.

Sendi lutut terdiri dari cartilage yang menutupi permukaan dari tiga tulang: femur (tulang paha), patella (penutup lutut), dan tibia (tulang garas). Empat ligament utama membantu menstabilkan lutut; bagian medial (sisi dalam) dan lateral (sisi luar) ligamentum collaterale yang menahan gerakan dari sisi samping, dan ligamentum cruciatum anterior (depan) dan posterior (belakang) yang menahan gerakan ke depan dan ke belakang, secara berturut-turut. Ligamentum bekerja sama dengan meniscus medialis dan lateralis (cartilage berbentuk sabit) dan otot-otot tungkai untuk menstabilkan sendi dan memperkenankan lutut untuk menghasilkan dan mengirim jumlah kekuatan yang luas yang dibutuhkan untuk beraktivitas.

Ligamentum cruciatum anterior (anterior cruciatum ligament; ACL) menempel di dalam sendi lutut. Tersusun dari serabut yang kuat (atau collagen) yang berfungsi seperti untaian tali atau kabel. Ligamen ini memberikan sokongan yang kuat yang mencegah tulang tibia meleset ke depan melawan tulang femur.


Mekanisme terjadinya cidera
Dalam fungsinya yang normal, ACL dapat menangani kekuatan yang besar dengan sedikit atau tanpa masalah. Bagaimanapun, jika lutut menerima kekuatan yang besar dan otot tidak dapat membantu meredam tekanan, ACL akan mengambil alih semua beban, dan memungkinkan terjadinya kerobekan. Beban yang besar dapat terjadi ketika terpeleset atau terjatuh, merubah arah secara mendadak, pendaratan tanpa keseimbangan ketika melompat, atau hiperekstensi lutut (Gb. 3A). ketika ligament terobek, biasanya robek seperti tali, dan lutut tergelincir dari tempatnya (Gb. 3B).


Tanda-tanda terjadinya cidera
Kebanyakan penderita yang mengalami kerobekan ACLnya mengatakan bahwa merekan mendengar suara letupan di lutut mereka sebagai kerobekan ligament. Biasanya, lutut menjadi bengkak pada jam pertama setelah cidera dan sangat nyeri. Orang yang mengalami cidera ini tidak dapat melanjutkan aktivitasnya.


Terapi
Terapi untuk kerobekan ACL yang akut yaitu dengan memberikan kompres es dan segera mencari pengobatan. Jangan mencoba untuk berjalan tanpa bantuan. Anda harus menjaga lutut untuk mencegah cidera lebih lanjut, yang sepertinya akan terjadi tanpa terapi yang tepat. Terapis yang sudah terbiasa menangani cidera lutut padat mengkonfirmasikan diagnosis dari cidera ACL melalui pemeriksaan fisik. Terapis akan membuat terapi anda untukmenentukan berat-ringannya ketidakstabilan dan memberikan tipe aktifitas yang membutuhkan pastisipasi anda. Jika aktifitas anda hanya sesuai kebutuhan, mungkin anda tidak membutuhkan operasi. Anda mungkin mendapatkan hasil yang bagus dengan terapi nonoperasi, yang bisa dibantu dengan memakai kruk, memakai penyannga lutut, dan partisipasi dari fisioterapi. Jika anda seorang yang selalu membutuhkan keaktifan dalam pekerjaan anda, kemungkinan anda membutuhkan operasi. Dengan terapi operasi, dokter dapat menyambung atau merekontruksi ligament untuk menciptakan lagi stabilitas sendi yang maksimal yang sesuai dengan kebutuhan kerja.


Bagaimana mencegah terjadinya cidera ini?
Sayangnya, melindungi lutut anda secara menyeluruh untuk mencegah cidera ACL adalah mustahil. Bagaimanapun, jika anda mempunyai pekerjaan yang berat atau bermain olah raga dengan keras, penguatan dan program-program yang sesuai adalah yang terbaik. Jadi, sebelum terjadinya cidera ini, tanyakan kepada dokter, fisioterapis atau pelatih anda untuk mendapatkan bagaimana yang terbaik yang harus anda siapkan.

KORSET UNTUK NYERI PUNGGUNG

Oleh: William Anderson, C.O..,Columbus, Georgia
Alih bahasa: Arif Yulianto, SSt.TF
Menggunakan orthosis berupa corset untuk menangani gangguan tulang belakang menyediakan beberapa pilihan dan sebagai tantangan bagi dokter, ahli orthose, dan ahli rehabilitasi professional lainnya. Orthosis memberikan desain-desain yang bervariasi dan untuk penggunaan yang bervariasi. Dengan bekerjasama, para ahli medis dapat memilih alat yang paling tepat dalam memberikan terapi khusus yang anda butuhkan.

Mengapa orthosis berguna?
Penyanggaan tulang belakang meliputi tiga tujuan utama. Pertama, penyanggaan dapat membantu mengontrol nyeri punggung. Corset dapat membatasi gerakan punggung dan mengambil alih beban dari discus intervertebralis ( peredam tekanan yang berada diantara tulang punggung), vertebra (tulang punggung), dan struktur spinal yang lain (seperti, jaringan lunak dan saraf). Kedua, corset secara temporer menstabilkan dan melindungi dari kelemahan atau cidera struktur tulang belakang. Hal ini sering digunakan setelah dilakukan operasi pada discus. Ketiga, korset dapat memberikan perlindungan jangka lama, mengontrol, atau mengoreksi deformitas tulang belakang. Sebagai contoh, corset dapat membantu mengurangi gerak maju yang alami dari scoliosis pada orang dewasa.
Hampir semua orthosis tulang belakang mencapai tujuan dengan sukses melalui tiga pengaruh: 1) memberikan penekanan pada perut, 2) membatasi gerakan punggung, dan 3) memodifikasi garis skeletal (kerangka) tulang belakang.

Tipe-tipe orthosis apakah yang tersedia?
Orthosis tulang belakang dikategorikan dengan luas dalam bentuk fleksibel atau rigid (kaku). Orthosis yang fleksibel utamanya berupa pakaian yang dikombinasi dengan sabuk elastis dimana pada bagian belakang diberikan besi penyangga. Orthosis yang kaku berupa jaket plastic. Dengan inovasi terkini menggunakan plastic yang lentur, kategori orthosis yang baru yaitu semi kaku telah dikembangkan. Orthosis semi kaku menggabungkan banyak kekuatan dan penyanggaan dari bahan-bahan tradisional yang kaku dengan kain yang nyaman.

Bagaimana menggunakan orthosis?
Terapis memberikan resep berupa korset yang fleksibel untuk membantu mengurangi nyeri punggung bawah karena trauma, gangguan discus yang degeneratif (HNP yang mengiritasi akar saraf), atau kelemahan postur (kelemahan otot yang tidak dapat menyangga punggung). Dalam waktu yang lain, terapis memberikan resep orthosis untuk memberikan stabilitas tulang belakang. Korset ini secara khas terbuat dari kain katun, nilon, atau rayon.
Orthosis yang kaku digunakan untuk meng-imobilisasi tulang belakang. Contohnya seperti corset kaku yaitu jaket custom-molded, yang dibuat dengan alat thermoplastic dengan temperatur tinggi. Orthosis ini sering digunakan untuk menerapi penderita yang mempunyai scoliosis atau yang setelah operasi untuk penggabungkan bagian-bagian dari tulang belakang. Penerapannya dengan mencegah semua gerakan tulang belakang, dan memberikan penekanan pada perut. Dengan penerapan penekanan, korset meng-imobilisasi tulang belakang dan memberikan penekanan padanya. Karena cetakan jaket yang tepat memberikan kontak secara keseluruhan dengan tubuh, tekanan dan tahanan didistribusikan ke area yang paling luas yang mungkin tercapai, meningkatkan kenyamanan dan mungkin sekali anda akan menggunakan orthosis sebagai penentu.
Mendapatkan orthosis yang tepat untuk menerapi deformitas tulang belakang pada orang yang lebih tua memberikan tantangan khusus bagi dokter dan ahli arthosis. Sering juga, deformitas tulang belakang begitu parah hingga membutuhkan koreksi maksimal yang kaku, dianjurkan jaket tubuh berupa cetakan plastic . bagaimanapun, penderita yang lebih tua biasanya mempunyai masalah seperti penurunan tonus otot, kondisi kulit, dan jaringan parut yang bisa menyebabkan pemakaian jaket kaku jadi tidak nyaman. Untuk penderita-penderita ini, jaket tubuh yang lunak sebagai alternative pengganti.
Seperti jaket yang keras, jaket ini berupa cetakan yang pas dengan tubuh seseorang, dan memberikan kontal tubuh secara keseluruhan. Versi yang lunak tersusun dari plastic yang tipis dan riingan dan didalamnya terdapat busa yang sangat lunak, pembuatan jaket pada hakekatnya lebih nyaman dan lebih mudah memberikan toleransi untuk memperluas periode daripada jaket keras. Bagaimanapun, jaket lunak lebih banyak mengambil tempat dari pada jaket keras, dan tidak banyak memberikan penyangga seperti halnya pada jaket keras.
Partisipasi dari program latihan harus menemani pemakaian korset pada jangka waktu yang lama. Latihan membantu menjaga gerakan tulang belakang dan meningkatkan otot-otot disekitarnya. Hal ini juga sebagai pencegah dari ketergantungan pemakaian korset setelah kondisi punggung anda telah hilang.
Berbagai macam jenis corset.